Ke-egois-an membuat kita mudah marah
Biasanya jika perasaan kita terluka, itu adalah
karena kita telah berharap bahwa individu yang menyakiti kita akan membuat kita
bahagia entah bagaimana caranya. Perasaan ini menyatakan kepada kita bahwa kita
sedang berusaha menggunakan seseorang demi kepentingan kita tapi orang
bersangkutan menolak mengikuti kemauan kita.
Kemarahan sesungguhnya adalah refleksi
harapan-harapan yang egosentris.
Untuk menghadapi kemarahan kita harus menerima
kenyataan bahwa kita tidak mahakuasa.
Perlu waktu
beberapa menit supaya kemarahan saya reda dan supaya saya bebas, siap
melanjutkan kehidupan. Sewaktu saya memeriksa emosi-emosi berikutnya, saya
menemukan bahwa saya lebih egois dari yang saya kira. Walaupun mengenali sikap
saya yang egois sangat tidak mengenakkan, kecuali jika saya jujur mengakui
motif-motif egois saya, saya tidak pernah dapat mulai menggunakan emosi negatif
saya untuk keuntungan positif.
Yang
membuat kita marah adalah kurangnya kendali diri kita atas orang atau situasi,
jadi bukan orang atau situasi yang membuat kita marah, orang atau situasi hanya
menyingkap sikap kita yang egois.
Penulis: Indri Agape
Category: Indri Agape, Motivasi
0 komentar