Fitnah atau keliru?
Terkadang
kita sebagai manusia terjebak pada hal-hal yang sepele tapi kadang kita sulit
untuk menerjemahkan apakah itu baik atau buruk, atau kita sedang keliru atau
memfitnah. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan pengalaman hidup
saya yang mungkin agak sulit bagi kamu membedakan apa yang di maksud dengan fitnah atau
keliru???
Pada
suatu hari saya ingin pulang kampung, hari itu adalah hari pertama saya pulang
kampung yang biasanya saya selalu di temani orang tua untuk pulang kampung. Tentunya
saya baru pertama kali merasakan pulang
kampung seorang diri. Disertai keinginan yang kuat saya cepat sekali pergi ke
terminal bus yaitu pada pukul 06.00 WIB padahal keberangkatan bus pukul 07.00
WIB *maklum kampungan hehhe…
Terpaksa
saya menunggu satu jam di suatu warung
dekat terminal bus. Saya memesan
secangkir kopi dan saya membawa roti “marie” yang tersedia di kantung plastik
saya, karena barang bawaan saya sangat banyak *maklum kampungan. Akhirnya pesanan kopi saya
diantar dan entah kenapa saya melihat berita yang menarik di salah satu koran,
saya terlalu fokus dengan berita koran
tersebut dan koran itu mengalihkan perhatian saya. Tidak tau darimana
datangnya, datanglah seorang wanita duduk disamping saya dan seketika itu saya
mndengar ada suara kantung plastik dan saya pikir itu adalah kantung plastik saya, saya perhatikan rupanya si wanita memakan roti “marie” yang saya bawa dan
tidak kalah dengan si wanita tersebut saya juga memakan roti tersebut dengan
perasaan kesal karena si wanita tersebut memakan roti “marie” saya hingga
sampailah pada roti yang terakhir si wanita tersebut memecahkan/membagi dua
roti yang terakhir dan pergi meninggalkan saya. setelah si wanita pergi saya
dengan segera memeriksa isi tas saya dan ternyata roti “marie” kesukaan saya
tersebut masih utuh. Dan seketika itu juga saya sadar saya telah menuduh si
wanita tersebut dengan yang bukan –bukan. Dan saya merasa bersalah. Pertanyaan bagi
kamu pembaca, apakah yang saya lakukan ini fitnah atau keliru?
Category: Eben Eizer Ritonga, Motivasi, Pemikiran
0 komentar